BEBERAPA NASEHAT UNTUK KELUARGA MUSLIM
BEBERAPA NASEHAT
UNTUK
KELUARGA MUSLIM
Oleh :
YUSUF BIN ABDULLAH AT-TURKY
penerjemah :
Abu Azka Faridy
Editor
Muh.Mu’iniddin
PENDAHULUAN
Sagala puji bagi Allah. Semoga
shalawat dan salam dilimpahkan kepada Rasulullah, para keluarga dan para
sahabat beliau, serta kepada orang-orang
yang mengikuti jalan dan petunjuk beliau sampai hari pembalasan.
Selanjutnya;
Islam telah memberikan perhatian yang besar terhadap wanita muslimah dan
memuliakannya, baik ia sebagai anak, saudara, isteri, maupun ibu. Islam juga
telah memperhatikan hak-haknya serta menjelaskan kewajiban-kewajibannya. Maka
segala puji bagi Allah atas pemberian nikmat Islam. Dalam hadits shahih dari
Rasulullah e beliau bersabda :
“Pergaulilah
para wanita dengan baik.” (muttafaq alaih).
“Orang
mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan
orang yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik terhadap
isteri-isterinya (wanita-wanita mereka).” (riwayat Tirmizi, dan katanya: hadis
hasan shahih).
Untuk
itu, saya merasa senang sekali untuk menyampaikan beberapa nasehat ini untuk
keluarga muslim, terutama para wanita.
Semoga Allah mendatangkan manfaat dengannya. Sesungguhnya Robbku Maha Dekat,
Maha Mengabulkan dan Mendengar do’a hambaNya.
Aku
memohon kepada Allah agar memberi petunjuk kepada kita semua jalan yang lurus,
menjauhkan yang batil dari kita, menunjukkan yang haq dalam segala urusan kita,
mematikan kita dalam keadaan berpegang teguh pada agama Islam, mengumpulkan
kita bersama orang-orang yang shaleh. Sesungguhnya Robbku Maha Mendengar akan
do’a hambaNya.
Saudara-saudaraku
seiman, Allah s.w.t. telah berfirman:
}وَالْمُؤْمِنُونَ
وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ
وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ
وَيُطِيعُونَ اللّهَ وَرَسُولَهُ أُوْلَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللّهُ إِنَّ اللّهَ
عَزِيزٌ حَكِيمٌ { (71) سورة التوبة
“Dan
orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka(adalah) menjadi
penolong bagi sebagian yang lain, mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf dan
mencegah yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, taat kepada Allah
dan RasulNya. Mereka akan mendapatkan rahmat (kasih saying) Allah. Sesunggunya
Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.” (At- Taubah: 9:71).
}إِنَّمَا
الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَة{ (10) سورة الحجرات
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman adalah bersaudara.”(Al-Hujurat:10).
Dari Abu Ruqayah
Tamim bin Aus Addari r.a. Bahwa Nabi saw bersabda : “agama itu adalah
nasehat. Kami bertanya : “untuk siapa?’ beliau menjawab: “Untuk
Allah, kitabnya, Rasulnya, para imam orang-orang Islam dan untuk orang-orang
awam mereka.” (riwayat Muslim).
Dari Jabir bin Abdillah e. berkata : “Saya telah berbaiat
kepada Nabi e untuk mendirikan shalat, menunaikan
zakat dan memberi nasehat kepada setiap muslim.” (muttafaq alaih).
Aku
mohon kepada Allah, agar menunjukkan kita pada jalan yang lurus, menjauhkan
kita dari yang batil, menunjukkan kita yang haq dalam seluruh urusan kita,
mamatikan kita dalam keadaan muslim, dan menggabungkan kita bersama orang-orang
yang shaleh. Sesunguhnya Robbku Maha dekat, Maha Mengabulkan dan mendengar
do’a.
KEPADA IBU MUSLIMAH
Segala puji bagi Allah. Semoga
shalawat dan salam dilimpahkan kepada Rasulullah, para keluarga dan para
sahabat beliau, serta kepada orang-orang yang mengikuti jalan dan petunjuk
beliau sampai hari pembalasan.
Selanjutnya,
saya tulis beberapa baris berikut ini untuk setiap ibu yang telah rela
menjadikan Allah sebagai Robbnya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad s.a.w.
sebagai Nabinya, Saya menulisnya dari hati seorang anak yang saat-saat ini
sedang merenungi firman Allah:
“Dan
Robbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebik-baiknya, jika salah
seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan ‘ah’, janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan
penuh kasih sayang dan ucapkanlah: “wahai Robbku, kasihilah mereka berdua,
sebagaimana mereka mendidik aku waktu kecil.” (Al-Isra’: 23-24).
“Dan
Kami perintakan kepada manusua (agar berbuat baik) kepada kedua ibu bapaknya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kedua ibu bapakmu.”
(Luqman:14).
Saya menulis
baris-baris ini kepada orang yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik
dariku.
Dari Abu Hurairah t. berkata: seseorang
datang kepada Rasulullah e. dan bertanya : “wahai
Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik
dariku? Beliau menjawab : Ibumu. “tanyanya lagi : “kemudian
siapa? Beliau menjawab : ‘Ibumu. ‘tanyanya lagi : ‘kemudian
siapa? “Beliau menjawab : ‘Ibumu” kemudian tanyanya lagi : “kemudian
siapa? Beliau mejawab : Bapakmu.” (muttafaq alaih).
Wahai ibuku, bagaimanakah saya harus
mengungkapkan perasaan yang terpendam dalam hati ini? Tak ada ungkapan yang
lebih benar, yang saya dapatkan, kecuali firman Allah swt:
“Katakanlah:
‘wahai Robbku, kasihilah mereka berdua, sebagimana mereka berdua telah mendidik
aku waktu kecil.” (Al-Isra’:24).
“Wahai ibuku, jadilah
– semoga Alah memberi petunjuk – seorang yang mu’minah, yang beriman kepada
Allah dan para RasulNya. Jadilah seorang yang rela menjadikan Allah sebagai
Robbya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad e sebagai Nabi dan
Rasulnya.
Dari Al-Abbas bin
Abdul Muttalib r.a. bahwa Nabi e. pernah bersabda:
“Telah
merasakan nikmatnya iman, orang yang rela menjadikan Allah sebagai Robbnya,
Islam sebagi agamanya, dan Muhammad sebagai Rasulnya.” (riwayat Muslim).
Wahai ibuku,
hendaklah ibu mempersiapkan diri dengan bekal taqwa kepada Allah s.w.t.
Allah swt. berfirman:
“Dan berbekallah,
sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa.” (al-Baqarah:197).
Perhatikanlah
Allah setiap saat, baik ibu dalam keadaan sembunyi maupun terang-terangan.
Allah
I berfirman:
“Sesungguhnya
bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di
langit.” (Ali Imran:5).
Wahai
ibuku, sinarilah seluruh kehidupan ibu dengan sinar Al-Qur’an dan sunnah
Rasulullah e karena di dalam keduanya terdapat kebahagiaan di dunia
dan akhirat. Dan hindarilah wahai ibuku, dari perbuatan yang mengikuti hawa
nafsu, karena Allah swt. Berfirman :
“Maka
apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Robbnya sama
dengan orang yang (telah dijadikan oleh syetan) memandang perbuatannya yang
buruk itu sebagai perbuatan baik dan mengikuti hawa nafsunya.” (Muhammad:14).
Hendaklah
akhlak ibu adalah Alqur’an.
Dari
Aisyah r.a. berkata:
“Akhlak Nabi
adalah alqur’an”.
Wahai ibuku, jadilah
suri tauladan yang baik untuk anak-anak ibu, dan berhati-hatilah jangan sampai
mereka melihat ibu melakukan perbuatan yang menyimpang dari perintah Allah I. dan RasulNya e karena anak-anak
biasanya banyak terpengaruh oleh ibunya.
Wahai ibuku, jadilah
ibu sebagai isteri shalehah yang paling nikmat bagi sang suami, agar anak-anak
ibu dapat terdidik dengan pertolongan Allah dalam suatu rumah yang penuh
kebahagiaan suami isteri.
Wahai ibuku, saya
wasiatkan – semoga Allah menjaga ibu dari segala kejahatan dan kejelekan- agar
ibu memperhatikan kuncup-kuncup mekar dari anak-anak ibu dengan pendidikan
Islam, karena mereka merupakan amanat dan tanggung jawab yang besar bagi ibu,
maka peliharalah mereka dan berilah hak pembinaan mereka.
Allah swt. berfirman:
“Dan
orang-orang yang memelihara amanah dan janjinya.” (Al-Mu’minun:8).
Rasulullah saw
bersabda:
“Setiap kamu adalah
pemimpin, dan setiap kamu bertanggungjawab terhadap yang dipimpinnya.”
(muttafaq alaih).
Wahai
ibuku, hendaklah rumah ibu merupakan contoh yang ideal dan benar bagi rumah
keluarga muslim, tidak terlihat di dalamya suatu yang diharamkan dan tidak pula
terdengar suatu kemungkaran, sehingga anak-anak- dapat tumbuh dengan penuh
keimanan, mempunyai akhlak yang baik, dan jauh dari setiap tingkah laku yang
tidak baik.
Wahai ibuku, jadilah
ibu –semoga Allah memberi taufiq kepada ibu untuk setiap kebaikan- sebagai
isteri yang dapat bekerja sama dengan suami ibu dalam memahami problematika dan
kesulitan yang dihadapi anak-anak, dan bersama-sama mencarikan upaya
penyelesaiannya dengan cara yang benar. Hendaknya ibu bersama bapak mempunyai
peranan yang besar dalam memilihkan teman-teman yang baik untuk mereka, dan
menjauhkan mereka dari teman-teman yang tidak baik. Perhatikan penjagaan
mereka, agar terjauhkan dari sarana yang merusak akhlak mereka, kerena kita
sekarang berada pada zaman yang penuh dengan penganjur kerusakan, baik dari
golongan manusia maupun dari golongan jin. Perhatikan sungguh-sungguh
perkawinan putera-puteri ibu bapak pada masa lebih awal dan bantulah mereka,
karena perkawinan itu akan lebih menjaga mata dan keselamatan seksual mereka,
dimana Rasulullah saw. telah menunjukkan
hal ltu:
“Wahai
seluruh kaum remaja, barangsiapa diantara kamu telah mempunyai kemampuan maka
kawinlah, karena hal itu lebih membantu menahan pandangan mata dan menjaga
kelamin. Dan barangsiapa belum mampu, hendaknya berpuasa, karena itu merupakan
obat baginya.” (muttafaq alaih).
Wahai
ibuku, peliharalah shalat lima waktu pada waktunya masing-masing terutama
shalat fajar, Allah swt. berfirman:
“Sesungguhnya
shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman.” (An-Nisa’:103).
Usahakan untuk selalu
khusyu’ dalam shalat. Allah swt. berfirman:
“Sesunguhnya
beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam
shalatnya.” (Al-Mu’minun: 1-2).
Dan
dengan itu, ibu menjadi suri tauladan yang baik bagi putera-puteri ibu.
Wahai ibuku, jadilah
suri tauladan yang baik bagi putera-puteri ibu dalam keteguhan memakai pakaian
hijab syar’i yang sempurna, terutama tutup wajah. Hal itu sebagai ketaatan kita
pada perintah Sang Pencipta langit dan bumi dalam firmanNya:
“Hai
Nabi, katakanlah kepada para isterimu, puteri-puterimu, para isteri orang-orang
mu’min, agar mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak
digangu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Ahzab:59).
Wahai ibuku,
handaknya rasa malu merupakan akhlak yang ibu miliki, karena demi Allah malu
itu termasuk bagian dari iman.
Dari Ibnu Umar r.a.
bahwa Rasulullah e. pernah melewati
seorang dari kaum Anshar yang sedang menasehati saudaranya tentang rasa malu,
kemudian Rasulullah saw. bersabda: “Biarkan dia, karena sesungguhnya malu
itu termsuk bagian dari iman.” (Muttafaq alaih).
Wahai
ibuku, hendaknya do’a kepada Allah merupakan senjata bagi ibu dalam mengarungi
kehidupan ini, dan bergembiralah dengan akan datangnya kebaikan, karena Robb
telah menjanjikan kita dengan firmannya:
“Dan
tuhamu berfirman: ‘berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Ku perkenankan bagimu.”
(Al-Mu’min: 60).
Dari
An-Nu’man bin Basyir t dari Nabi r bersabda:
“Do’a
adalah ibadah.” (riwayat Abu Daud, dan Tirmizi, dan katanya: hadist hasan
shahih).
Kepada
Allah aku memohon agar menjaga ibu dengan penjagaanNya, memelihara ibu dengan
pemeliharaanNya, membahagiakan ibu di dunia dan akhirat, dan mengumpulkan kita,
ibu-ibu kita, bapak-bapak kita, dan seluruh kaum muslimin dan muslimat di dalam
surgaNya yang ni’mat. Sesungguhnya Robbku Maha Dekat, Maha Mengabulkan dan Mendengarkan
do’a.
KEPADA UKHTI YANG
MUSLIMAH
Segala
puji bagi Allah, semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Rasulullah, para
keluarga dan para sahabat beliau, serta kepada orang-orang yang mengikuti jejak
dan petunjuk beliau sampai hari pembalasan.
Selanjutnya
: saya menulis nasehat ini kepada setiap saudariku ukhti muslimah, yang telah
rela menjadikan Allah sebagai Robbnya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad r sebagai Rasul Allah.
Wahai
saudariku.
Dari
Anas t dari Nabi r , beliau bersabda:
“Tidak
beriman seseorang diantara kamu sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia
mencintai dirinya sendiri.” (Muttafaq alaih).
Maka baris-baris sederhana ini sengaja
ditulis untuk anda dari sesama saudara muslim yang bersaksi atas nama Allah
bahwa ia sangat mencintai saudarinya sebagaimana cintanya kepada keluarga dan
saudari-saudari muslimah lainnya.
Wahai
saudariku, ukhti muslimah. Handaknya kita tahu dengan penuh keyakinan, bahwa
kita tidak diciptakan main-main tanpa ada arti dan tidak pula dibiarkan begitu
saja tanpa tujuan dan pertanggung- jawaban.
Allah
I. berfirman:
“Maka
apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main
(saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi
Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Dia,
Robb (yang memupunyai) Arsy yang mulia.” (Al-mu’minun: 115-116).
“Apakah
manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa
pertanggungjawaban)?” (Al-Qiyamah:36).
Akan tetapi kita telah diciptakan oleh
Allah pencipta alam yang indah ini, untuk suatu tujuan yang agung, sebagimana
firmanNya:
“Dan
aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah
kepadaKu.” (Az-Zariyat: 56).
Allah juga telah menerangkan kepada
kita tentang ibadah tersebut dengan pengertiannya yang meliputi seluruh aspek
kehidupan melalui para Rasul ‘Alaihimussalam
sebagaimana firmanNya:
“Sesunggunhya
Kami telah mengutus para Rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan
telah Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca (keadilan) agar manusia
dapat malaksanakan keadilan.” (Al-Hadid: 25).
“Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada setiap ummat ( untuk menyerukan )
‘sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut.” (an-Nahl: 36).
Dan Allah swt. telah memberikan kepada
kita ni’mat dengan mengutus Muhammad bin Abdullah r sebagai Nabi terahir dan Rasul yang
diutus untuk seluruh ummat manusia.
Allah
swt. berfirman:
“Muhammad
itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki diantara kamu, tetapi dia
adalah utusan Allah (Rasulullah) dan panutup para Nabi.” (Al-Ahzab : 40).
“Katakanlah
: ‘Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu
Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Robb (yang berhak
disembah) selain Dia, yang Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan. Maka
berimanlah kepada Allah dan Rasulnya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah
dan kalimat-kalimatnya (kitab-kitabnya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat
petunjuk.” (Al-A’raf:158).
Maka segala puji bagi Allah atas
nikmat Islam.
Wahai
saudariku, ketahuilah –semoga Allah memberi taufiq kepada anda untuk setiap
kebaikan- bahwa Islam telah mengatur kehidupan seorang muslim dan muslimah
sesuai dengan sistem yang datang dari pencipta alam ini, yang Maha Tinggi dan
Maha suci, yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Untuk itu, saya wasiatkan
agar anda berpegang teguh pada ajaran-ajaran agama Islam ini, baik yang kecil
maupun yang besar, di setiap waktu dan tempat, dan hendaknya Kitabullah
(Al-Qur’an) dan sunnah Rasulullah r menjadi sinar penerang yang menerangi
jalan anda. Semoga Allah menjaga dan memelihara anda.
Wahai
saudariku, ketahuilah – semoga Allah menjaga anda- bahwa kebahagiaan di dunia
dan di akhirat tergantung pada pelaksanaan syari’at Allah swt. dalam kehidupan
kita.
Allah
swt. berfirman:
“Barangsiapa
yang mengerjakan amal shaleh baik laki-laki maupun perempuan, sedang ia
beriman, maka sesungguhnya kami akan berikam kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya kami akan memberikan balasan kepada mereka dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An-Nahl:97)
Dan berhati-hatilah dari pengaruh
kebatilan setan dari (golongan_ manusia dan (golongan) jin, yang sudah dimake up
sedemikian rupa oleh mereka, karena mereka sangat berbahaya. Pencipta anda dan
pencipta alam semesta ini telah memgingatkan dalam Al-Qur’an:
“Dan
demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu setan-setan dari
(jenis) manusia dan (jenis) jin, sebagian mereka membisikkan lepada sebagian
yang lain perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).” (Al-An’am: 112).
“Dan
demikian juga, telah Kami jadikan untuk setiap Nabi musuh dari orang-orang yang
berdosa. Dan cukuplah Robbmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong.”
(Al-Furqan: 31).
Wahai saudariku, berbekallah dengan
ilmu agama dari kitabullah (Al-Qur’an) dan sunnah Rasulullah r. Usahakan agar dapat menghafal
Kitabullah atau semampu yang dapat anda hafalkan. Belajarlah rukun-rukun iman, rukun-rukun
Islam, dan ihsan. Praktekakanlah semua itu dalam kehidupan nyata anda, jadilah
anda –semoga Allah memberi taufiq kepada anda untuk setiap apa yang dicintai
dan diridhaiNya- suri tauladan yang baik bagi keluarga dan saudari-saudari anda
yang lain, yang muslimah.
Wahai
saudariku, pelajari dan laksanakanlah
hadits berikut ini; Dari Umar bin Khattab t berkata: “Ketika kami sedang
duduk-duduk bersama Rasulullah r pada suatu hari tiba-tiba datang
seorang laki-laki berpakaian putih sekali dan rambut hitam pekat, tidak tampak
padanya bekas perjalanan jauh dan tak seorangpun diantara kita yang
mengenalnya, sampai duduk dekat beliau kemudian menyandarkan kedua lututnya
pada lutut beliau dan berkata: “Hai Muhammad, beritahu aku tentang Islam, Rasulullah
menjawab : Islam adalah hendaklah engkau bersaksi bahwa tiada Robb (yang
berhak disembah) selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan
shalat, menunaikan zakat, berpuasa ramadhan, dan hendaklah engkau menunaikan
haji ke baitullah jika engkau mampu melaksanakan perjalanan ke sana. Ia
berkata : ‘engkau benar.’ Kami
semua heran kepadanya, karena dia bertanya pada beliau dan membenarkannya.
Kemudian ia bertanya: ‘Beritahu aku tentang iman’. Beliau menjawab: “Hendaklah
engkau beriman kepada Allah, Malikat-malaikatnya, Kitab-kitabnya,
Rasul-rasulnya, Hari kemudian, dan hendaklah engkau beriman kepada Qadar yang
baik dan yang buruk.’ Ia berkata : ‘engkau benar.’ Kemudian ia
bertanya lagi: ‘beritahu aku tentang ihsan.’ Beliau menjawab : ‘hendaklah engkau
beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya, jika engkau tidak
melihatNya sesungguhnya Dia melihat engkau.’ Tanyanya lagi : ‘beritahu
aku tentang hari kiamat.’ Beliau menjawab : ‘yang ditanya tidak lebih
tahu tentangnya daripada yang menanya.’ Tanyanya lagi : ‘beritahu aku
tentang tanda-tandanya (kiamat).’ Beliau menjawab : ‘Apabila seorang
budak perempuan malahirkan tuannya, dan apabila engkau melihat orang-orang yang
tanpa sandal dan tanpa pakaian, pengembala kambing berlomba membangun gedung-gedung
mewah.’ Kemudian orang tersebut pergi dan saya diam lama sekali, lalu
beliau bertanya : ‘Wahai Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya tadi? Aku
menjawab: ‘Allah dan Rasulnya lebih tahu.’ Beliau mejawab: ‘Dia
adalah Jibril telah datang kepadamu untuk
mengajarkan agamamu kepadamu.” (riwayat Muslim).
Wahai saudariku, hayatilah ayat-ayat
berikut ini. Allah swt. berfirman:
“Maka
Robb Mereka memperkenankan permohonan mereka (dengan berfirman): “Sesungguhnya
Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal diantara kamu, baik
laki-laki maupun perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian
yang lain,” (Ali Imran: 195).
“Dan
orang-orang yang bertaqwa kepada Robbnya dibawa ke dalam surga
berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang
pintu- pintunya telah terbuka dan berkatalah penjaga-penjaganya : “
Kesejahteraan (dilimpahkan) kepada kalian, berbahagialah kalian. Maka masukilah
surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya.” Dan mereka mengucapkan: “Segala puji
bagi Allah yang telah memenuhi janji-janjiNya kepada kami dan telah (memberi)
kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga
dimana saja yang kami kehendaki.” Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi arang-orang yang beramal. (Az-zumar: 73-74).
“Berlomba-lombalah
kamu untuk mendapatkan ampunan dari Robbmu dan surga yang luasnya seluas langit
dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan
RasulNya, itulah karunia Allah diberikannya kepada siapapun yang
dikehendakinya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (Al-hadid: 21).
Wahai saudariku, dari Ibnu Abbas t, ia berkata: “suatu hari aku
diboncengkan Nabi r, kemudian beliau bersabda: ‘Hai anak
kecil, aku akan mengajarkan pada kamu beberapa kata; jagalah Allah, tentu Dia
akan menjagamu. Jagalah Allah niscaya engkau mendapatkanNya di depamnu. Jika
engkau minta sesuatu, mintalah kepada Allah. Jika engkau minta pertolongan,
mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilh, jika ummat berkumpul agar dapat
memberi sesuatu manfaat kepadamu tak akan dapat memberimu suatu manfaat kecuali
yang telah dituliskan Allah untukmu, dan jika mereka berkumpul untuk
mendatangkan suatu madharat kepadamu, mereka tidak akan mampu mendatangkan
suatu madharat kapadamu kecuali yang telah dituliskan atasmu. Pena-pena telah
diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” (riwayat Tirmizi, dan katanya:
hadits hasan shahih).
Wahai
saudariku, jagalah – semoga Allah memberi taufiq pada anda- shalat anda.
Allah
berfirman:
“Dan
sesunggunhya shalat itu mencegah perbuatan-perbuatan keji dan mungkar.”
(al-‘Ankabut: 45).
Dari Abu Hurairah t berkata : aku mendengar Rasululah r bersabda : “Tahukah engkau jika di
depan rumah seseorang di antara kamu ada sungai dan ia mandi di sungai tersebut
setiap hari lima kali, adakah kotoran yang tersisa padanya? Para sahabat
menjawab : tentu tidak akan tersisa suatu kotoranpun padanya. Kemudian beliau
bersabda : “Maka seperti itulah shalat lima waktu, Allah menghapuskan dosa-dosa
dengannya.” (Muttafaq alaih).
Keluarkanlah zakat, berpuasalah pada
bulan Ramadhan, dan tunaikanlah haji ke Baitul Haram jika dapat melakukan
perjalanan ke sana. Semoga Allah memimpin anda. Sesungguhnya Allah adalah
pemimpin orang-orang yang beriman.
Wahai
saudariku. Hiasilah diri anda dengan akhlak yang mulia, seperti : jujur,
amanah, rasa malu, rendah hati dan sabar. Hendaklah akhlak anda adalah
Al-Qur’an. Hendaknya anda melakukan silaturrahim dan berbakti kepada kedua
orang tua, karena keduanya mempunyai hak yang besar terhadap anda.
Allah
swt. berfirman :
“Sembahlah
Allah dan janganlah kamu mempersekutukannya dengan sesuatupun. Dan berbuat
baiklah kepada kedua ibu bapak.” (An-nisa’ : 36).
Hindarilah tingkah laku yang tidak
baik, seperti : sombong, aniaya, bohong atau berdusta, ghibah, namimah, hasud,
menipu, dan lain sebagainya.
Wahai
saudariku, Tetaplah berpegang dengan pakaian hijab yang telah disyariatkan
dengan sempurna, dan berbanggalah dengan pakaian tersebut, dan janganlah anda
tertipu oleh kesalahpahaman dan hawa nafsu yang ditiupkan oleh musuh-musuh
Islam, karena anda adalah seorang muslimah yang berserah diri kepada Allah Robb
sekalian alam, Pencipta alam semesta ini.
Dia
telah memerintahkan anda dengan firmannya :
“Hai Nabi, katakanlah kepada para
isterimu, puteri-puterimu, para isteri orang-orang mu’min : hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka
lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak digangu. Dan Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.” (Al-Ahzab:59).
Wahai sudariku, Hati-hati dan hindarilah pergaulan dengan
kaum lelaki di mana saja, karena dalam kehati-hatian tersebut terdapat
penjagaan dan penghormatan terhadap diri
anda. Dengarlah firman Sang Pencipta yang menciptakan anda :
“Dan
hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang jahiliah yang dulu.” (al-Ahzab : 33).
Dari Ibnu Abbas t bahwa ia mendengar
Nabi r bersabda : “Tidak boleh seorang laki-laki bersama
seorang perempuan kecuali si perempuan tersebut bersama mahramya. Dan seorang
perempuan tidak boleh bepergian kecuali bersama dengan mahramnya. Kemudian
seseorang bertanya kepada beliau : “Wahai Rasulullah, isteriku akan pergi haji
sedang aku telah mendaftarkan diri untuk perang ini dan itu?” Beliau menjawab :
“Pergilah dan berjihadlah bersama isterimu.” (Muttafaqun alaih).
Wahai saudariku, Hati-hatilah –semoga Allah menjaga anda dari semua kejelekan- dari segala sarana
kerusakan dan kejahatan, seperti : meniru-niru orang kafir dan menyerupai
mereka, membaca majalah-majalah murahan yang penuh dengan bisa dan racun.
Jagalah pendengaran dan penglihatan anda dari segala sesuatu yang dilarang.
Allah swt. berfirman :
“sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungjawabannya.” (al-Isra’: 36).
Hendaknya penampilan dan pakaian anda yang Islami, jauh sama
sekali dari apa yang dipromosikan oleh musuh-musuh Islam melalui
majallah-majalah mode yang murahan. Kerena anda, demi Allah, lebih mulia dan
lebih agung dari bekas-bekas jahiliyah yang dipromosikan oleh
penganjur-penganjur kerusakan di setiap tempat dan waktu.
Wahai saudariku, Usahakan anda bergaul dengan
saudari-saudari yang shalehah. Hati-hatilah anda dari pergaulan dengan wanita
yang menyimpang dari jalan Allah.
Rasulullah r bersabda :
“Perumpamaan
kawan yang baik dan kawan yang jelek adalah seperti pembawa minyak wangi misk
dan peniup ububan (pande besi). Pembawa minyak wangi mungkin akan memberikan
anda sebagian minyak tersebut atau anda membeli sebagiannya, atau mungkin anda
akan mendapatkan bau harum darinya. Sedang peniup ububan (pande besi) mungkin
akan membakar pakaian anda, atau mungkin anda akan mendapatkan bau tidak sedap
darinya.” (muttafaq alaih).
Wahai saudariku, Jadilah anda da’iyah ke jalan Allah di
antara keluarga dan saudari-saudari anda yang muslimah lainnya, dengan penuh
bijaksana dan nasehat yang baik.
Allah swt. berfirman :
“Serulah
(manusia) ke jalan Robbmu dengan hikmah dan nasehat yang baik dan bantahlah
mereka dengan cara yang baik.” (An-Nahl: 125).
“Dan
orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah)
menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang
ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar.” (AtTaubah: 71).
Wahai saudariku, Hendaknya para isteri Rasulullah r dan para sahabat y. menjadi teladan bagi anda dalam
mendidik anak-anak dengan pendidikan Islam agar mereka menjadi–dengan
pertolongan Allah- model hidup untuk setiap orang muslim yang menganjurkan ke
jalan Allah dengan ilmu pengetahuan.
Wahai saudariku, Saya mewasiatkan agar anda mempunyai rasa
malu, karena rasa malu termasuk bagian dari iman.
Dari Imran bin Hushain t berkata :
Rasulullah r bersabda :
“Malu
tidak membawa kecuali kebaikan.” (muttafaq alaih).
“Malu
itu baik semuanya” atau “Malu itu semuanya baik.” (riwayat muslim).
Dari Abu Said Al-Khudri t berkata : Rasulullah r lebih pemalu dari para gadis dalam
pingitannya, jika melihat sesuatu yang dibencinya kita dapat melihat dari wajah
beliau.” (muttafaq alaih).
Wahai saudariku, Bergembiralah dengan kebaikan yang akan
datang kepada anda dengan izin Allah.
Hayati firman Allah berikut :
“Sesungguhnya
laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min,
laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan
yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang
khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang
berpuasa, laki-laki dan perempuan yang
memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut
(nama) Allah, Allah telah menjadikan untuk mereka ampunan dan pahala yang
besar.” (Al-Ahzab: 35).
Semoga Allah swt menjaga anda dengan penjagaannya,
menumbuhkan anda menjadi tumbuhan yang baik, dan memjadikan anda sebagi puteri
yang shalehah, saudari yang shalehah, ibu yang shalehah, dan memberi anda
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Robbku Maha dekat, Maha
mengabulkan dan mendengarkan do’a.
KEPADA
PUTERI YANG MUSLIMAH
Segala
puji bagi Allah. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Rasulullah, para
keluarga dan para sahabat beliau, serta kepada orang-orang yang mengikuti jejak
dan petunjuk beliau sampai hari pembalasan.
Kepada
kuncup-kuncup mekar yang beriman, yang terdidik untuk mempunyai rasa malu,
kusampaikan ayat-ayat Al-Qur’an berikut. Karena pembicaraan yang paling baik
adalah Kitabullah (Al-Qur’an) dan petunjuk yang paling baik adalah patunjuk
Rasulullah r.
“Dan (ingatlah) ketika luqman berkata
kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya ; ‘Hai anakku, janganlah
kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar suatu kezaliman yang besar.” Dan kami perintahkan kepada manusia
(berbuat baik) kepada kedua ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepadaKu dan kepada ibu bapakmu, hanya kepadaKulah kembalimu. Dan
jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang
kembali kepadaKu, kemudian hanya kepadaKulah kambalimu, maka Kuberitakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Luqman berkata): ‘Hai anakku,
sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam
batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya
(mambalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Hai anakku,
dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang ma’ruf dan cegahlah
(mereka) dari perbuatan yang mungkar, dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa
kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu
dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah
suara keledai.” (Luqman 13-19).
Semoga
Allah menumbuhkan anda menjadi tanaman dan tumbuhan yang baik, menjaga anda dan
kedua orang tua anda dengan penjagaanNya. Sesungguhnya Allah Maha dekat, Maha
mengabulkan, dan Maha mendengarkan do’a.
KEPADA
SUAMI ISTERI YANG MUSLIM
Segala
puji bagi Allah. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Rasulullah, para
keluarga dan para sahabat beliau, serta kepada orang-orang yang mengikuti
petunjuk beliau sampai hari pembalasan.
Sesunggunhya
Allah telah memberikan ni’mat kepada hamba-hambaNya dengan disyari’atkannya
perkawinan, karena di dalamnya terdapat kebaikan yang banyak dan dampak yang
baik.
Allah swt berfirman:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaannya
ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikannya di antaramu rasa kasih
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berfikir.” (Ar-rum 21).
Perkawinan
merupakan batu bata (bahan bangunan) yang baik untuk membangun keluarga yang
shaleh dalam masyarakat. Islam telah mengatur kehidupan suami-isteri dengan
suatu sistem yang indah dari Robb yang Maha bijaksana dan Maha mengetahui.
Islam telah memberikan penjelasan tentang ukuran-ukuran kehidupan suami-isteri
yang bahagia yang menghantarkan kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Para
suami isteri yang muslim –semoga Alah memberi taufiq kepada anda berdua untuk
setiap kebaikan- hendaknya mengetahui, bahwa mewujudkan kebahagiaan ini
merupakan sesuatu yang mudah bagi yang dimudahkan oleh Allah.
Allah swt. berfirman:
“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada
Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (At-thalaq
: 4).
Mereka
hanya dituntut untuk bertakwa kepada Allah dengan seluruh makna yang terkandung
dalam kata takwa tersebut, karena takwa kepada Allah merupakan dasar untuk
setiap kebaikan.
Allah swt. berfirman:
“Maka apakah orang-orang yang
mendirikan masjidnya di atas dasar takwa kepada Allah dan keridhaannya itu yang
baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang
runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka
jahannam? Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.”
(At-Taubah : 109).
Para
suami isteri hendaknya menjalankan kewajiban-kewajiban yang seharusnya bagi
mereka, dan memperhatikan untuk melakukan pergaulan yang ma’ruf antara
keduanya. Pada saat itu akan tercipta kebahagiaan suami isteri dengan
pertolongan Allah. Keduanya akan memetik buahnya yang indah, dan anak-anak akan
terdidik bersama dua orang shaleh dan bahagia. Dengan demikian akan tumbuh
suatu keluarga yang baik, sebagaimana akan tumbuh suatu masyarakat muslim yang
bahagia. Segala puji bagi Allah atas segala nikmat yang telah diberikan kepada
kita berupa hukum-hukum syari’at yang tinggi yang menghantarkan kita kepada
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sebagai
penutup, saya berikan kepada para suami isteri suatu hadiah yang diambil dari
Kitabullah dan sunnah Rasulullah r. Semoga hadiah ini
–dengan pertolongan Allah dan taufiqNya- akan menjadi cahaya yang menyinari
mereka berdua.
Allah swt. berfirman tentang beberapa sifat para hambaNya :
“Dan orang-orang yang berkata : ‘Ya
Robb kami, anugerahkanlah kepada kami
isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami), dan
jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (al-furqan: 74).
Dari
Abu Hurairah t berkata :
Rasulullah r bersabda :
“Orang mu’min yang paling sempurna
imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan orang yang paling baik diantara
kalian adalah yang paling baik terhadap para isterinya.” (Riwayat Turmizi, dan
katanya : hadits hasan shahih).
Dari
Ibnu Umar t dari Nabi r, beliau bersabda :
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan
setiap kalian bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya. Amir adalah
pemimpin, dan orang laki-laki adalah pemimpin keluarganya. Orang perempuan
adalah pemimpin rumah dan anak-anak suaminya. Maka setiap kalian adalah pemimpin,
dan setiap kalian bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya.” (muttafaq
alaih).
Saya
memohon kepada Allah agar memberi taufiq kepada setiap suami-isteri yang muslim
untuk setiap hal yang dicintai dan diridhainya, menjadikan keduanya bahagia di
dunia dan akhirat, dan memberikan kepada mereka keturunan yang baik, serta
menjadikan keturunan tersebut enak dan sedap di pandang oleh kedua orang tua
mereka. Sesungguhnya Robbku Maha dekat, Maha mengabulkan dan Maha mendengarkan
do’a.
KEPADA
KEDUA ORANG TUA
( IBU
DAN BAPAK )
Segala
puji bagi Allah. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Rasulullah, para
keluarga dan para sahabat beliau, serta kepada orang-orang yang mengikuti jalan
dan petunjuknya sampai hari pembalasan.
Saudaraku,
para bapak dan ibu.
Allah telah berfirman :
“Kalian adalah ummat terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyeru (mereka) kepada yang ma’ruf dan mencegah
(mereka) dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (Ali-Imran : 110).
Dari
Abu Ruqayah Tamim bin Aus Ad-Dari r.a. bahwa Nabi r bersabda :
“Agama itu adalah nasehat. “Kami
bertanya : “untuk siapa? “Beliau menjawab: “untuk Allah, kitabNya, RasulNya,
para imam orang-orang Islam, dan untuk orang-orang awam mereka.” (riwayat
muslim).
Dari
sinar cahaya inilah, saya menulis untuk para orang tua (ibu dan bapak) nasehat
ini, dari seorang saudara yang mencintai mereka seperti kecintaannya kepada
dirinya sendiri. Saya memohon kepada Allah agar nasehat ini akan mendatangkan
manfaat. Sesungguhnya Allah Maha dekat, Maha mengabulkan dan mendengar do’a.
Saudara-saudaraku,
para ibu dan bapak. Panjatkanlah puji dan syukur kepada Allah atas ni’mat anak
yang telah diberikan oleh Allah. Ketahuilah, bahwa anak merupakan suatu amanah
yang agung dan tanggung jawab yang berat di hadapan Allah. Adakah ibu bapak
telah memelihara amanat-amanat tersebut?
Allah berfirman tentang sifat-sifat para hambaNya yang
beriman :
“Dan orang-orang yang memelihara
amanat-amanat dan janjinya,” (Al-Mu’minun: 8).
Adakah
kuncup-kuncup yang beriman, putera-puteri bapak ibu, telah bapak ibu didik
sehingga berakhlak dengan akhlak Al-Qur’an ?.
Adakah
mereka telah bapak ibu didik untuk mengikuti sunnah Rasulullah r ?
Allah swt. berfirman :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
(Al-ahzab: 21)
Adakah
mereka telah Bapak ibu didik untuk mengesakan Allah I. dan menjaga fitrah mereka dari
noda-noda syirik dan dosa?
Allah I. berfirman :
“Dan (ingatlah) ketika Luqman kerkata
kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya ; ‘Hai anakku, janganlah
kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar suatu kezaliman yang besar.” (Luqmam:31).
Adakah
mereka telah Bapak ibu didik untuk bertaqwa dan selalu memperhatikah Allah,
baik mereka dalam keadaan sembunyi atau terang-terangan?
Adakah
mereka telah Bapak ibu ajarkan rukun iman, rukun Islam, dan ihsan, sehingga
mereka menjadi teladan dan contoh hidup untuk seorang muslim dan muslimah?
Adakah
mereka telah Bapak ibu ajarkan shalat,
dan bapak ibu perintahkan mengerjakannya pada
umur tujuh tahun, dan bapak ibu pukul pada umur kesepuluh (jika tidak
mengerjakannya) serta memisahkan tempat tidur mereka ?
Sebagaimana telah diajarkan oleh Rasulullah r dari Amru bin Syuaib dari bapaknya
dari neneknya berkata : Rasulullah r bersabda : “Perintahlah anak-anakmu shalat pada
umur ketujuh, dan pukul mereka (jika tidak mengerjakannya) pada umur kesepuluh
dan pisahkanlah tempat tidur mereka.” (riwayat Abu Daud dengan sanad hasan).
Adakah
mereka telah Bapak ibu asuh dengan adab dan sopan santun Islam, seperti:
berbakti kepada orang tua, silaturrahim, berbuat baik kepada tetangga,
menghormati tamu, berbuat baik pada fakir miskin, jujur, amanah, adil,
mempunyai rasa malu, memjaga lisan dan pendengaran serta penglihatannya,
memberi nasehat kepada setiap muslim, menyeru (manusia) kepada yang baik dan mencegah dari kemungkaran, mendahulukan
orang lain, randah hati, memenuhi janji, dan lain-lain yang termasuk akhlak
yang baik dan mulia?
Adakah
mereka telah Bapak ibu cegah dari akhlak yang tidak baik, seperti : berbuat
aniaya (zhalim) kepada orang lain, sombong, ghibah, mengadu domba, bohong,
bersaksi bohong, hasud, dengki, memata-matai orang lain, menghina orang Islam,
menipu, curang dan khianat ?
Adakah
mereka telah Bapak ibu tunjukkan kepada teman-teman yang baik, dan bapak ibu
menjauhkan mereka dari teman-teman yang tidak baik?
Adakah
bapak ibu telah mendidik para puteri sejak kecil untuk mempunyai rasa malu,
menutup badan dan terbiasa memakai hijab syar’i secara sempurna, terutama wajah
mereka, dan menjauhkan diri dari pergaulan kaum lelaki?
Adakah
ibu bapak telah menjadi contoh yang baik dalam hal ini? Adakah mereka telah
bapak ibu didik untuk bertanggung jawab sejak kecil? Adakah? Adakah? Adakah?
Saudaraku
para bapak dan ibu.
Hendaknya masing-masing menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut secara jujur, kerena tanggung jawab dan amanat ini sangat besar dan
berat.
Allah I berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya adalah maalikat-malaikat yang kasar, keras dan
tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka, dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-tahrim: 6).
Saudara-saudaraku
para bapak dan ibu.
Perkenankanlah saya untuk berbicara tentang suatu hal
penting yang kadang-kadang kedua orang tua meninggalkannya atau tidak tahu
kepentingannya, yaitu upaya mengawinkan putera-puteri pada umur lebih muda.
Dalam hadits dari Nabi r bersabda :
“Wahai seluruh kaum remaja,
barangsiapa diantara kamu telah mempunyai kemampuan maka kawinlah, karena hal
itu lebih membantu menahan pandangan mata dan menjaga kelamin. Dan barang siapa
belum mampu, hendaknya berpuasa, karena itu merupakan obat baginya.” (muttafaq
alaih).
Perkawinan akan
menjaga dan memelihara kedua suami isteri di samping akibat-akibat positif
lainnya. Para setan penganjur kerusakan dari golongan jin dan manusia mengerti
dengan persis, bahwa perkawinan akan menjaga individu dan masarakat dari
jalan-jalan kerusakan dan kejahatan, maka mereka memperhatikan sungguh-sungguh
untuk menghalangi upaya perkawinan putera-puteri bapak ibu dengan alasan-alasan
yang melenakan sambil memanfaatkan kelengahan orang tua mereka terhadap bahaya
masalah ini.
Hendaknya
bapak ibu –semoga Allah memelihara anda- untuk mengawinkan putera-puteri bapak
pada umur lebih muda. Bersungguh-sungguh mencarikan isteri yang shalehah untuk
putera bapak ibu, begitu juga mencarikan suami yang shaleh untuk puteri bapak
ibu, karena mereka merupakan amanat yang besar, maka penuhilah hak memelihara
mereka.
Kepada
ummat Islam yang lain, hendaknya ikut bekerjasama dalam meringankan beban biaya perkawinan.
Para ulama hendaknya menganjurkan ummat Islam untuk itu. Dalam hal ini kita
mempunyai suri teladan yang baik dari Rasulullah
r.
Umar bin Khattab berkata :
“Janganlah
kalian memahalkan mahar kaum wanita, karena andaikata merupakan pemberian di
dunia dan ketakwaan di akhirat maka hal itu lebih diutamakan oleh Rasulullah r. Nabi r tidak pernah memberi mahar pada
siapapun diantara para isteri beliau, dan tidak juga seorangpun diantara
puteri-puteri beliau yang menerima mahar lebih dari dua belas uqiyah, dan satu
uqiyah sama dengan empat puluh dirham.”
Saya
memohon kepada Allah, agar menjaga puteri-puteri ummat Islam dengan
penjagaanNya dari segala kejahatan dan ketidak baikan, menumbuhkan mereka menjadi
tumbuhan yang baik, dan memberi taufiq kepada bapak ibu untuk mendidik mereka
dan memenuhi amanat yang berat ini. Sesungguhnya Robbku Maha dekat, Maha
mengabulkan dan Maha mendengar do’a.
UCAPAN
SELAMAT DAN PENGHARGAAN
Segala
puji bagi Allah. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Rasulullah, para
keluarga dan para sahabat beliau, serta pada orang-orang yang mengikuti jalan
dan petunjuk beliau sampai hari pembalasan.
Selanjutnya,
Ucapan selamat dan penghargaan saya berikan pada mereka kaum lelaki yang
menjalankan amanah dan tanggungjawab memimpin keluarga dan memenuhi kebuRobb
mereka. Mereka tidak rela dengan adanya sopir, maka mereka sendirilah yang
bertanggungjawab mengantar para isteri mereka ke tempat-tempat yang terpaksa
harus didatangi. Semoga Allah memberi berkah kepada mereka dan memperbanyak
orang-orang seperti mereka.
Ucapan
selamat dan penghargaan kepada para wanita yang telah memenuhi amanat dan
melaksanakan tangung jawab memimipin rumah dan anak-anak suaminya; mereka tidak
rela adanya pembantu, maka mereka sendirilah yang mengatur rumah suami. Semoga
Allah memberi berkah kepada mereka dan memperbanyak orang-orang yang seperti
mereka.
Ucapan
selamat dan penghargaan, saya sampaikan kepada para kaum wanita yang beriman
dan sabar.
Allah swt. berfirman :
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: inna lillahi wa
inna ilaihi roji’un (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNyalah kita
akan kembali). Mereka mendapat shalawat dan rahmat (kasih sayang) dari Robb
mereka. Dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Albaqarah:
155-157).
Kabar
gembira untuk mereka. Semoga Allah memberikan kepada mereka kesehatan di dunia
dan akhirat.
Ucapan
selamat dan penghargaan untuk para wanita yang beriman, yang terdidik untuk
mempunyai rasa malu, di suatu zaman yang jarang wanita memakai hiasan rasa
malu.
Dari
Abu Said Al-Khudri t berkata : Rasulullah r adalah orang yang lebih pemalu dari
para gadis dalam pingitannya, jika melihat sesuatu yang dibencinya kita dapat
melihat dari wajah beliau.” (muttafaq alaih).
Semoga
Allah memberi berkah kepada mereka dan memperbanyak orang-orang seperti mereka,
dan menjaga mereka dengan penjagaanNya dari kejahatan para penganjur kerusakan.
Sesungguhnya Robbku Maha dekat, Maha mengabulkan dan mendengar do’a.
PENUTUP
Ya
Robb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah.
Ya Robb kami, janganlah engkau bebankan kepada kami beban
yang berat sebagimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Ya Robb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup
kami memikulnya. Berikanlah kami maaf; ampunilah kami, dan rahmatilah kami.
Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum kafir.
Semoga
shalawat dan salam dilimpahkan Allah kepada hamba dan Rasulnya Nabi kita
Muhammad, para keluarga dan para sahabat beliau semuanya.
Dan
ahir do’a kita adalah bahwa segala puji bagi Allah Robb alam semesta.
Daftar isi
-
Pendahuluan ………………………………………...……..3
-
Kepada Ibu yang muslimah ………………………..….…..5
-
Kepada Ukhti yang muslimah ………………………..…..10
-
Kepada anak yang muslim ……………………….…….…18
-
Kepada suami isteri yang muslim ……………………...…19
-
Kepada kedua orang tua : bapak dan ibu …………….…..21
-
Ucapan selamat dan penghargaan ………………….…….24
-
Penutup ………………………………………………….….25
Komentar
Posting Komentar